Langsung ke konten utama

Postingan

6 Tahun Rafflesia Motions "Memasyarakatkan Film dari Kota hingga Desa"

Hari ini, Jum’at 24 Agustus 2018 genap 6 tahun usia Rafflesia Motions sebuah Komunitas Film dan juga Rumah Produksi yang ada di Provinsi Bengkulu. Di usia yang ke-6 tahun ini Rafflesia motions akan hadir lebih dekat dengan masyarakat sesuai dengan salah satu misinya yaitu memasyarakatkan film. Di usia yang memasuki 6 tahun ini Rafflesia Motions telah melahirkan sebuah karya film lokal Bengkulu yang tembus Lembaga Sensor Film Indonesia dan juga masuk Bioskop Cinema XXI , Film Gading, film fiksi yang mengangkat kisah lokal legenda Putri Gading Cempaka dengan Sutradara Sofian Rafflesia dan Produser Riri Damayanti ini mencatat sejarah baru sebagai film Bengkulu pertama yang tayang perdana di Bioskop Cinema XXI Bencoolen Kota Bengkulu pada 8 Maret 2018 dan ditonton lebih dari 800 orang masyarakat Bengkulu. Saat ini Rafflesia Motions dengan Film Gading-nya sedang melanjutkan program Roadshow ke Kota hingga Desa yang ada di Provinsi Bengkulu. Roadshow dengan konsep layar tancap dan
Postingan terbaru

Bengkulu Kota Semarak

Lagu Daerah Bengkulu "Bengkulu Kota Semarak" Ciptaan Herman F. Voc. Ridwan Kholiq, Lagu ini menampilkan Bandara Fatmawati, Pantai Panjang, Tapak Paderi, Benteng Marlborough dan beberapa tempat lainnya

5 (LIMA) JENIS BUNGA RAFFLESIA YANG ADA DI PROVINSI BENGKULU

1. Rafflesia arnoldii Fotografer : Sofian Rafflesia Lokasi : Hutan Padang Capo Kabupaten Seluma Rafflesia arnoldi, bunga ini sangat populer, sangat banyak ditemukan di hutan Bengkulu, paling sering mekar di kawasan hutan Taba Penanjung Kab. Bengkulu Tengah, Hutan Lindung Bukit Daun Kepahiang, Hutan Padang Capo Kab. Seluma, Hutan Padang Guci Kab. Kaur, dan di kawasan hutan Kab. Bengkulu Utara. Jenis ini sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bunga ini ditemukan oleh Sir Stamford Raffles dan Dr Joseph Arnold pada tahun 1818 di Lubuk Tapi, Desa Pulo Lebar, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan. Rafflesia arnoldi merupakan jenis terbesar di dunia dengan diameter 70-110 cm. Jenis ini juga dijuluki sebagai patma raksasa dan mendapat predikat sebagai puspa langka nasional melalui Keppres nomor 4 tahun 1993. 2. Rafflesia gadutensis Fotografer : Dani Umbara Lokasi : Hutan Lindung Boven Lais Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara Rafflesia gadutensis Meijer. Jenis ini dapa

Yuk Nonton Film Onthel Kakek Suryo di sini !

"KADANGKALA HIDUP ITU PERLU PENGORBANAN SESUATU YANG SANGAT BERHARGA" (Kakek Suryo) Siapa yang tak kenal sepeda onthel? Sepeda jaman dulu ini masih digemari hingga sekarang karena keklasikannya. Di samping itu, onthel turut mewarnai sejarah perjuangan bangsa ini. Onthel menjadi kenangan sejarah bagi sebagian orang. Kini, Keberadaan onthel sudah menjadi barang langka. Akibat kelangkaan ini, sepeda onthel menjadi barang antik dan klasik. Para pecinta onthel rela mengelurkan koceknya untuk berburu sepeda atau aksesorisnya. Karena kelangkaannya, sepeda onthel dan aksesorisnya pun menjadi barang mewah dan mahal. Pehobi onthel tidak melihat fungsi sepeda sebagai alat transportasi saja, tetapi onthel juga bisa menjadi barang mewah atau kesayangan. Nilai sepeda onthel bukan terletak pada seberapa mahal sebuah sepeda dan aksesorisnya, melainkan ada pada nilai sejarah dan kenangannya. Onthel bisa menjadi pengingat kepada penggunanya akan sejarah panjang perjuangan bangsa in

Kelas Blogger Bengkulu - Branding Sosial Media dan Blog

Kelas Blogger Bengkulu - Optimasi Sosial Media

RAFFLESIA : BUNGA RAKSASA KEBANGGAAN BENGKULU & INDONESIA

Hi Sobat, jumpa lagi di blog saya, Sofian Rafflesia. Yuk, kali ini saya akan ajak Sobat semua utk mengkulik tuntas soal Bunga Rafflesia yang ada di Bumi Rafflesia Bengkulu, mulai dari sejarahnya, keunikannya dan juga jenis-jenisnya yang ada di Bengkulu, penasaran kan .... yuk, langsung aja ! cikidot A. SEJARAH RAFFLESIA ARNOLDII Jauh sebelum nama Rafflesia populer, sejumlah suku asli yang mendiami Bengkulu, sebenarnya telah memiliki penamaan sendiri untuk bunga ini. Suku asli Bengkululah yang sebenarnya pertama kali melihat dan menemukan bunga ini sebelum disaksikan dan diteliti oleh Sir Stamford Thomas Raffles dan Dr Joseph Arnold pada tahun 1818. Di suku Rejang misalnya. Suku yang mendiami daerah perbukitan yang membentang dari kabupaten Bengkulu Tengah, Kepahiang, Rejang Lebong dan Lebong ini menamakan bunga ini sebagai Bungei Sekedei atau bunga Bokor Setan dan sebagian lagi menyebutnya Ibeun Sekedei atau Cawan Hantu. Penamaan ini merujuk dari bentuk bunganya yang menye