Langsung ke konten utama

5 (LIMA) JENIS BUNGA RAFFLESIA YANG ADA DI PROVINSI BENGKULU

1. Rafflesia arnoldii
Fotografer : Sofian Rafflesia
Lokasi : Hutan Padang Capo Kabupaten Seluma



Rafflesia arnoldi, bunga ini sangat populer, sangat banyak ditemukan di hutan Bengkulu, paling sering mekar di kawasan hutan Taba Penanjung Kab. Bengkulu Tengah, Hutan Lindung Bukit Daun Kepahiang, Hutan Padang Capo Kab. Seluma, Hutan Padang Guci Kab. Kaur, dan di kawasan hutan Kab. Bengkulu Utara. Jenis ini sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bunga ini ditemukan oleh Sir Stamford Raffles dan Dr Joseph Arnold pada tahun 1818 di Lubuk Tapi, Desa Pulo Lebar, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan. Rafflesia arnoldi merupakan jenis terbesar di dunia dengan diameter 70-110 cm. Jenis ini juga dijuluki sebagai patma raksasa dan mendapat predikat sebagai puspa langka nasional melalui Keppres nomor 4 tahun 1993.

2. Rafflesia gadutensis
Fotografer : Dani Umbara
Lokasi : Hutan Lindung Boven Lais Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara



Rafflesia gadutensis Meijer. Jenis ini dapat ditemukan di sisi barat pegunungan Bukit Barisan tepatnya di Kabupaten Mukomuko, dan Kabupaten Bengkulu Utara, memiliki diameter 40-60 cm. Gadutensis berasal dari kata ulu gadut yaitu satu nama bukit di perbatasan Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu. Jenis ini dideskripsikan oleh Meijer 1984. Habitat Bunga ini dapat dijumpai di kawasan hutan lindung Boven Lais Kemumu dan Kuro Tidur Kabupaten Bengkulu Utara.

3. Rafflesia haseltii
Fotografer : Agus Susatya
Lokasi : Hutan Ketenong Kabupaten Lebong



Rafflesia hasselti Suringar, merupakan jenis rafflesia yang paling cantik. Jenis ini digambarkan oleh Suringar 1897. Rafflesia ini memiliki pola bercak dan warna di helai bunga, oleh penduduk lokal jenis ini sering dinamakan cendawan merah-putih, atau cendawan harimau (Zuhud dkk, 1998). Jenis ini memiliki diameter 35-70 cm. Jenis ini di Bengkulu dapat dijumpai di perbatasan antara Ketenong II, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.

4. Rafflesia bengkuluensis
Fotografer : Nopri Anto
Lokasi : Hutan Padang Guci Kabupaten Kaur



Rafflesia bengkuluensis (Agus Susatya, Arianto dan Mat-salleh 2005). Jenis ini membawa nama Bengkulu untuk menghormati Bengkulu sebagai lokasi pertama kali jenis ini dideskripsikan. Ini merupakan jenis baru dari Indonesia dengan diameter 50-55 cm. Mempunyai sebaran geografis terbatas di lembah Talang Tais atau wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Tais, Kabupaten Seluma, terletak di sebelah barat laut Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan hutan Padang Guci Kab. Kaur Provinsi Bengkulu.

5. Rafflesia kemumu
Fotografer : Septian Riki
Lokasi : Hutan Lindung Boven Lais Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara



Rafflesia kemumu adalah jenis baru dari Bengkulu Utara di Sumatra, Indonesia. Spesies ini mirip dengan R. gadutensis dalam ukuran bunga saat mekar, tetapi berbeda warna dan tidak ada bintik di diaphragma bagian atas, susunan bintik pada dua lingkaran di windows dekat bukaan diaphragma, tipe dan penyebaran ramentanya, dan jumlah anther. Jenis ini mempunyai lobus perigon berwarna oranye sampai oranye gelap, bintil kecil mengelilingi bintil besar, dan 23 prosesi yang berbentuk kerucut dengan ujung yang membulat, tersusun dalam dua lingkaran masing-masing 15 dan 7, serta satu prosesi di tengah cakram. Rafflesia kemumu mempunyai dua tipe ramenta toadstool sederhana dan majemuk di bagian atas tabung perigone, dan ramenta seperti brokoli yang tersebar dari bagian bawah dinding perigon sampai hampir ke bagian ujung atasnya. Ditemukan dan di teliti oleh Agus Susatya, Siti Nur Hidayati & Septian Riki pada tahun 2017 di kawasan Hutan Lindung Boven Lais Kemumu Bengkulu Utara. 

SUMBER : KOMUNITAS PEDULI PUSPA LANGKA
Website : www.rafflesia.or.id
Facebook : Komunitas Peduli Puspa Langka
Instagram : @kpplbengkulu
HP : 081377644363

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENGKULU, KOTA PUSAKA DI BIBIR SAMUDERA

Halooo sobat, tau kah kamu bahwa Bengkulu adalah salah satu kota pusaka yang ada di Indonesia ??? Apa saja sih warisan sejarah dan budaya Bengkulu, yuk simak catatan kecil ini,    1...2...3...cuss !!! Dahulu bengkulu memiliki Kerajaan-kerajaan kecil  (kerajaan sungai serut, kerajaan sungai lemau dll) yang dipengaruhi kerajaan-kerajaan besar seperti kerajaan  Makasar dan Kerajaan Banten (Jawa Barat) dan pada waktu itu mulai masuk pengaruh-pengaruh dari barat antara lain Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda. Pada waktu itu Bengkulu dipimpin oleh Raja-Raja kecil. Sekitar abad ke-17, Bengkulu berada ditengah-tengah persaingan berbagai kerajaan besar yaitu Kerajaan Aceh, Kerajaan Malaka, Kerajaan Makasar dan Kerajaan Banten. Waktu itu Bengkulu dibawah proteksi Kerajaan Banten sehingga dalam sistem pemerintahan di Bengkulu ada perwakilan Raja Banten yang di kenal dengan sebutan Jenang Banten. Jenang Banten berperan sebagai  penengah antara Pribumi Bengkulu dan Inggris. Jenang

Yuk Nonton Film Onthel Kakek Suryo di sini !

"KADANGKALA HIDUP ITU PERLU PENGORBANAN SESUATU YANG SANGAT BERHARGA" (Kakek Suryo) Siapa yang tak kenal sepeda onthel? Sepeda jaman dulu ini masih digemari hingga sekarang karena keklasikannya. Di samping itu, onthel turut mewarnai sejarah perjuangan bangsa ini. Onthel menjadi kenangan sejarah bagi sebagian orang. Kini, Keberadaan onthel sudah menjadi barang langka. Akibat kelangkaan ini, sepeda onthel menjadi barang antik dan klasik. Para pecinta onthel rela mengelurkan koceknya untuk berburu sepeda atau aksesorisnya. Karena kelangkaannya, sepeda onthel dan aksesorisnya pun menjadi barang mewah dan mahal. Pehobi onthel tidak melihat fungsi sepeda sebagai alat transportasi saja, tetapi onthel juga bisa menjadi barang mewah atau kesayangan. Nilai sepeda onthel bukan terletak pada seberapa mahal sebuah sepeda dan aksesorisnya, melainkan ada pada nilai sejarah dan kenangannya. Onthel bisa menjadi pengingat kepada penggunanya akan sejarah panjang perjuangan bangsa in