Langsung ke konten utama

Yuk Nonton Film Onthel Kakek Suryo di sini !


"KADANGKALA HIDUP ITU PERLU PENGORBANAN SESUATU YANG SANGAT BERHARGA" (Kakek Suryo)

Siapa yang tak kenal sepeda onthel? Sepeda jaman dulu ini masih digemari hingga sekarang karena keklasikannya. Di samping itu, onthel turut mewarnai sejarah perjuangan bangsa ini. Onthel menjadi kenangan sejarah bagi sebagian orang. Kini, Keberadaan onthel sudah menjadi barang langka. Akibat kelangkaan ini, sepeda onthel menjadi barang antik dan klasik. Para pecinta onthel rela mengelurkan koceknya untuk berburu sepeda atau aksesorisnya. Karena kelangkaannya, sepeda onthel dan aksesorisnya pun menjadi barang mewah dan mahal.

Pehobi onthel tidak melihat fungsi sepeda sebagai alat transportasi saja, tetapi onthel juga bisa menjadi barang mewah atau kesayangan. Nilai sepeda onthel bukan terletak pada seberapa mahal sebuah sepeda dan aksesorisnya, melainkan ada pada nilai sejarah dan kenangannya. Onthel bisa menjadi pengingat kepada penggunanya akan sejarah panjang perjuangan bangsa ini.

Berbicara tentang Onthel, Rafflesia Motions telah memproduksi sebuah film pendek (Short Movie) berjudul Onthel Kakek Suryo yang disutradarai oleh Saya sendiri Sofian Rafflesia sekaligus penulis skenario. Proses produksi film pendek ini telah berlangsung selama kurang lebih 3 minggu dari tanggal 14 Agustus 2014 hingga 3 September 2014, dengan mengambil lokasi syuting di beberapa tempat diantaranya di salah satu rumah warga di kelurahan Penurunan, kawasan Masjid Jamik Kota Bengkulu dan kawasan Kota Tua Kampung Cina Kota Bengkulu.


Film ini merupakan produksi Rafflesia Motions yang keempat setelah film perdana berjudul Edelweiss (sutradara Fobby Fachru Rozie) , kedua adalah Junkiss : Episode 2 (sutradara Eko Pebryan Jaya) dan ketiga adalah Bendera (sutradara Revaldi Novriansyah). Film Onthel Kakek Suryo berkisah tentang Seorang kakek mantan kurir pada masa mudanya yang memiliki sepeda Onthel yang penuh kenangan, hidup bersama sang cucu satu-satunya yang memiliki harapan untuk bisa kuliah setelah tamat SMA. Demi masa depan sang cucu Kakek Suryo harus merelakan sesuatu yang sangat berharga baginya walau tindakan yang dilakukannya cukup membuat sang cucu kecewa.

Film yang dibintangi oleh Pak Agus Setiyanto sebagai Kakek Suryo ini memuat pesan “jangan menyerah dan terus berjuang” berdurasi kurang lebih 20 menit, dengan original soundtrack lagu ciptaan Pak Agus Setiyanto sendiri yang berjudul Bengkulu Tanah Air Ku. Pak Agus Setiyanto sendiri merupakan pehobi sekaligus pengkoleksi sepeda onthel di Kota Bengkulu.

Yang menarik di film ini adalah setting Bengkulu Tempo Dulu yang mengambil tempat di kawasan kota tua Kampung Cina Kota Bengkulu, dimana Suryo Muda sedang bertugas sebagai kurir dengan mengendarai sepeda onthel dan akhirnya tanpa sengaja bertemu dengan Kinan, wanita sang pujaan hati.


Film Onthel Kakek Suryo tayang perdana pada malam Parade Film Pendek Bengkulu 2014, 3 tahun  yang lalu  di Ballroom Hotel Santika Bengkulu pada tanggal 21 Desember 2014 bersama film pendek lainnya karya komunitas film yang ada di Bengkulu. Selain Pak Agus Setiyanto, film Onthel Kakek Suryo juga dibintangi oleh Dodhy Shaputra sebagai Ujang (sang Cucu) yang sebelumnya pernah bermain di film pendek Analogi Resistensi karya E.O Project dan Liyah Syari Khalifah sebagai Dinda (teman Ujang) yang sebelumnya juga pernah bermain di film pendek Dear Papa karya Pigura.

Film ini juga dibintangi oleh Tigor Namora Sitorus sebagai Surya Muda, Rezky Oktavia sebagai Kinan, Budi Susanto sebagai Budi (teman Kakek Suryo), Febry Armand dan Melicha Anggraini sebagai calon pengantin penyewa sepeda onthel serta Komarudin dan Devi Andriani sebagai Pihak Kampus/Universitas.

Tak ada gading yang tak retak, tentunya film Onthel Kakek Suryo ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan di sana sini, belajar dan terus belajar, berkarya dan terus berkarya itu yang kawan-kawan Rafflesia Motions lakukan demi untuk Bengkulu tercinta. Suka dan duka selama produksi film menjadi bumbu-bumbu cerita dan kenangan yang tak pernah terlupa, salut atas kegigihan dan semangat semua kru Rafflesia Motions dalam menyelesaikan produksi film ini.


Alhamdulillah, Film Onthel Kakek Suryo ini meraih Juara 1 pada Festival Film Indie Bengkulu 2015 yang di selenggarakan Teater Jengkal bersama Kemendikbud, Horee ... Jadi semangat untuk buat Film lagi, tunggu film berikutnya ya Sob ....

Untuk Mu Bengkulu Kami Berkarya …

Salam Sinema, Kita Punya Karya !!!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENGKULU, KOTA PUSAKA DI BIBIR SAMUDERA

Halooo sobat, tau kah kamu bahwa Bengkulu adalah salah satu kota pusaka yang ada di Indonesia ??? Apa saja sih warisan sejarah dan budaya Bengkulu, yuk simak catatan kecil ini,    1...2...3...cuss !!! Dahulu bengkulu memiliki Kerajaan-kerajaan kecil  (kerajaan sungai serut, kerajaan sungai lemau dll) yang dipengaruhi kerajaan-kerajaan besar seperti kerajaan  Makasar dan Kerajaan Banten (Jawa Barat) dan pada waktu itu mulai masuk pengaruh-pengaruh dari barat antara lain Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda. Pada waktu itu Bengkulu dipimpin oleh Raja-Raja kecil. Sekitar abad ke-17, Bengkulu berada ditengah-tengah persaingan berbagai kerajaan besar yaitu Kerajaan Aceh, Kerajaan Malaka, Kerajaan Makasar dan Kerajaan Banten. Waktu itu Bengkulu dibawah proteksi Kerajaan Banten sehingga dalam sistem pemerintahan di Bengkulu ada perwakilan Raja Banten yang di kenal dengan sebutan Jenang Banten. Jenang Banten berperan sebagai  penengah antara Pribumi Bengkulu dan Inggris. Jenang

5 (LIMA) JENIS BUNGA RAFFLESIA YANG ADA DI PROVINSI BENGKULU

1. Rafflesia arnoldii Fotografer : Sofian Rafflesia Lokasi : Hutan Padang Capo Kabupaten Seluma Rafflesia arnoldi, bunga ini sangat populer, sangat banyak ditemukan di hutan Bengkulu, paling sering mekar di kawasan hutan Taba Penanjung Kab. Bengkulu Tengah, Hutan Lindung Bukit Daun Kepahiang, Hutan Padang Capo Kab. Seluma, Hutan Padang Guci Kab. Kaur, dan di kawasan hutan Kab. Bengkulu Utara. Jenis ini sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bunga ini ditemukan oleh Sir Stamford Raffles dan Dr Joseph Arnold pada tahun 1818 di Lubuk Tapi, Desa Pulo Lebar, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan. Rafflesia arnoldi merupakan jenis terbesar di dunia dengan diameter 70-110 cm. Jenis ini juga dijuluki sebagai patma raksasa dan mendapat predikat sebagai puspa langka nasional melalui Keppres nomor 4 tahun 1993. 2. Rafflesia gadutensis Fotografer : Dani Umbara Lokasi : Hutan Lindung Boven Lais Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara Rafflesia gadutensis Meijer. Jenis ini dapa